Suku
Aborigin di Australia mempunyai banyak informasi yang sangat menarik, berawal
dengan Asal kata “ Aborigin” Kata Aborigin dalam bahasa Inggris mempunyai arti
"Penduduk asli/penduduk pribumi", dan mulai digunakan sejak abad
ke-17 untuk mengacu kepada penduduk asli Australia saat itu. Sebutan ini
diambil dari [bahasa latin] ''ab origine'', yang berarti "dari awal"
dan diperuntukan bagi penduduk yang sejak semula tinggal di suatu daerah atau
pulau. Adapun dalam literature lain,
Kata Aborigin memiliki arti ‘paling awal dikenal’. Mereka memiliki budaya,
warisan, dan sejarah yang berbeda dari kelompok-kelompok lain di seluruh
dunia. Bahasa asli suku Aborigin
Australia diketahui tidak terkait dengan salah satu bahasa di bagian lain
dunia. Saat ini, hanya ada kurang dari
200 bahasa asli Australia yang digunakan. Ahli bahasa mempelajari bahasa
Australia sebagai Pama Nyungan dan non-Pama Nyungan. Bahasa Pama-Nyungan mayoritas terdiri dari
keluarga bahasa terkait, sedangkan yang tidak berhubungan dipelajari ahli
sebagai bahasa non-Pama Nyungan.
Kelompok bahasa tersebut diyakini sebagai hasil dari kontak yang lama
dan intim. Sebuah fitur umum dari bahasa
adalah bahwa mereka menampilkan cara bicara khusus yang intim digunakan dan
hanya digunakan di hadapan kerabat.
Sistem Kepercayaan
Suku Aborigin di Australia mempunyai
tiga konsep spiritual yang saling berhubungan satu samalainnya, yaitu :
1. Konsep
Dreamtime
2. Totem,
dan
3. Hubungan
dengan dunia (alam) atau Tanah
Kesenian dan ‘Dreamtime’
Satu kepercayaan bagi semua orang Aborigin adalah ‘Dreamtine’
(masa mimpi) atau ‘Dreaming’. Dreamtime
ini adalah terjemahan konsep Aborigin yang kira-kira betul, karena tidak ada
kata tepat dalam bahasa Inggris, atau bahasa lain. Setiap suku Aborigin ada kata sendiri untuk
konsep Dreamtime, misalnya Tjukurpa untuk orang Pitjantjatjara, Aldjerinya
untuk orang Arrente, dan Nguthuna untuk orang Adnyamathanha[1].
Kata Dreaming tersebut diterima secara umum oleh orang
Aborigin, karena sering ada wahyu atau
petunjuk baik diberikan lewat mimpi. Dreaming bermaksud semua hal yang diketahui dan
dimengerti[2]. Konsep ini adalah cara yang dipakai orang
Aborigin untuk menjelaskan hidupnya, dan bagaimana dunia dilahirkan. Memang Dreaming adalah pusat untuk
kehidupan, kebudayaan dan kesenian orang Aborigin karena konsep itu menentukan
kepercayaan, dan hubungannya dengan semua ciri-ciri dunia.
Dreaming sering dijelaskan sebagai suatu
masa, tetapi konsep waktu Eropa sebagai unit masa dulu kurang tepat untuk Dreaming. Dreaming bukan masa dahulu, tetapi
sesuatu yang terus-menerus, dari mana orang berasal, di mana orang dibarukan,
dan ke mana orang dikembalikan. Oleh
karena itu, kesenian adalah suatu cara yang digunakan orang Aborigin untuk
berkomunikasi dan memelihara kesatuan dengan Dreaming. Ketika orang mempertunjukkan sifat-sifat
nenekmoyang Dreamingnya melalui tarian, musik dan lukisan serta ketika
mereka memelihara tempat suci, jiwa nenekmoyangnya diperbarui dan dihormati.
Kesenian dalam Masyarakat Aborigin Australia
Konsep kesenian bagi masyarakat tradisional Aborigin jauh berbeda
dari konsep kesenian masyarakat Eropa.
Dalam masyarakat Aborigin, aktivitas seperti tarian, nyanyian, gambaran
pasir, membuat perabot atau menenun keranjang tidak dianggap sebagai aktivitas
berbeda seperti ‘Art and Design’ di Eropa.
Semua aktivitas tersebut adalah bagian Dreaming dan kehidupan
sehari-hari. Lagi pula, tidak ada
konsepsi orang ahli kesenian dan seniman, karena semua orang adalah
seniman.
Orang Aborigin secara tradisional mengunakan bahan alami yang
tersedia untuk keseniannya. Di seluruh
Australia, lukisan tanah dan gua serta lukisan badan dan dekorasi sangat
penting dan memakai bermacam-macam cara dan gaya. Tarian dan musik juga penting sekali bagi
masyarakat Aborigin sebagai ekspresi kesenian, dan juga dipengaruhi lingkungan
alami.
Masa kini, komunitas-komunitas Aborigin di seluruh Australia masih
membuat lukisan serta menari dan main musik secara tradisional. Walalupun demikian, makin lama makin banyak
kesenian Aborigin dipengaruhi teknik modern.
Misalnya, cat akrilik dan kertas (bukan kulit kayu) digunakan untuk
lukisan, dan tarian bisa dimainkan tidak hanya untuk tuntunan atau tontonan
khusus Aborigin, tetapi juga untuk ditonton para wisatawan.
Musik dan Tarian Aborigin Australia
Musik dan tarian Aborigin penting sekali untuk semua orang Aborigin
dalam kehidupan sehari-harinya. Musik
dan tarian ini berhubungan dengan nenekmoyang Aborigin, totem-totemnya,
lingkungan, bintang, burung dan tumbuh-tumbuhan. Musik dan tarian ada maksud tetap dalam
kehidupan seorang Aborigin: untuk membawakan hujan, gaya menyembuhkan sakit,
memenangkan perang dan lain-lain.
Ada tiga jenis musik dan tarian Aborigin. Yang pertama termasuk upacara-upacara yang
suci dan rahasia. Lagu-lagu dan tarian
untuk upacara ini tidak untuk hiburan, tetapi, untuk tuntunan saja. Upacara-upacara tersebut biasanya
memperingati nenekmoyang atau totem-totem dan khusus untuk laki-laki. Juga ada
upacara khusus perempuan, tetapi tidak ada banyak informasi mengenai itu,
karena upacara tersebut rahasia sekali.
Jenis musik dan tarian kedua adalah semi-suci, dan ada banyak
contoh jenis ini. Biasanya lagu-lagu,
musik dan tariannya dibuat untuk upacara menuju dewasa bagi laki-laki muda,
pernikahan dan sebagainya. Musiknya
dimainkan oleh laki-laki, sementara perempuan menari.
Jenis musik dan tarian ketiga adalah ‘non-suci’, yaitu hanya
untuk hiburan. Lagu-lagu dan tarian ini
bisa dimainkan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.
Musik dan tarian jenis ini disebarkan luaskan di antara suku-suku. Kadang-kadang ada suku yang mengunakan bahasa
asing untuk memainkan lagu-lagu yang disebarkan padanya! Suatu macam upacara terkenal sejenis ini
adalah ‘corroboree’ yang sebenarnya semalaman untuk tarian dan musik
tradisional. Semua laki-laki (dewasa dan
anak) menari selama berjam-jam sementara wanita dan gadis menyanyi
Bagaimana Musik dan Tarian Aborigin
ini?
Musik
Secara tradisional, untuk membuat musik baru, seorang Aborigin akan
jalan-jalan (walkabout) dan mendengarkan bunyi-bunyi binatang – tidak
hanya suaranya, tetapi juga bunyi gerakannya.
Dia juga akan mendengarkan suara guntur, daun yang tertiup angin, dan
aliran air. Inti suara ini terus
dimainkan seteliti-telitinya dengan menggunakan didjeridoo dan alat musik lain.
Alat musik orang Aborigin berbeda antara satu suku dengan suku
lainnya. Walaupun demikian, bumerang,
pentung, batang kayu, genderang, giring-giring kayu dan didgeridoo adalah alat
musik biasa untuk hampir semua suku.
Lagi pula, bertepuk tangan, hentakan kaki menambah musiknya.
Untuk lagu-lagu Aborigin, sebuah lagu dinyanyikan sebagai seri yang
terbuat dari beberapa syair pendek.
Setiap syair ini menceritakan tentang kejadian atau tempat yang ada
hubungan dengan nenekmoyangnya.
Sedangkan ada juga lagu upacara ‘penuh’, yaitu lagunya khusus untuk
menceritakan maksud tarian yang sedang dimainkan. Tetapi, karena Australia luas sekali, banyak
lagu tentang satu kejadian bisa berubah dari satu suku sampai satu suku
lain. Walaupun intinya sama, tarian atau
musiknya beda. Makanya, walaupun seorang
Aborigin yang mengunjungi suku lain mungkin tidak bisa mengerti bahasa lokalnya,
dia bisa mengerti cerita lagu dan tarian suku itu.
Tarian
Seperti musik, juga ada banyak gaya
tarian antara suku-suku yang berbeda.
Umumnya, orang menari dengan banyak gerakan tangan, kaki dan badan yang
tetap, khususnya hentakan kaki. Penari
yang paling pintar menari dihormati dan terkenal jauh dari tempat asalnya.
Dalam upacara, ketika lagu rahasia dinyanyi, tarian menjadi kuat
secara mistik. Penari dan alat-alat yang
dipakai menjadi dipenuhi kekuatan gaib dan mistik. Walaupun unsurnya tidak berbahaya, jumlah
tarian dan nyanyian menjadi kuat dan oleh sebab itu harus dihormati dan
dilaksanakan dengan hati-hati. Upacara
yang paling kuat memperbaiki lingkungan alam, dan kehidupan komunitas Aborigin. Makanya, tempat di mana upacara ini dimainkan
dianggap suci sekali dan seharusnya tidak diubah atau diperkembangan.
[1] Ibid
[2] ‘Aboriginal Dreamtime Culture’ di Aboriginal Art Online.
[lewat www] http://www.aboriginalart.com.au
Tidak ada komentar:
Posting Komentar